Magnificent Seven From Old Trafford
Penilaian tersebut tentu tidak berlebihan, langka adanya sebuah bola yang dilambungkan begitu indah dan mendarat tepat dan nyaman pada sasaran yang dituju. Hanya pemain bertalenta tinggi dan menjalani latihan yang berat yang dapat mencapai kesempurnaan itu. David Beckham, pemain United yang menggunakan kostum nomor punggung. 7 saat itu, diakui sebagai seniman yang sangat luar biasa terutama dalam mengirimkan operan matang dan freekick maut.
Dan tentu, siapa saat ini yang tidak kenal David Beckham, dengan tampang tampan dan gaya stylishnya, ia menjelma menjadi icon Manchester United dan menyihir jutaan pemujanya. Beristrikan Posh Spice, David Beckham bahkan mungkin lebih terkenal dari Ratu Elizabeth, sehingga Real Madrid tidak berpikir panjang untuk mengeluarkan uang 15 juta pounds pada tahun 2003 untuk membawanya ke Bernabeau. Meski mungkin suatu hal yang akhirnya mungkin menjadi sebuah penyesalan bagi sang pemain itu sendiri.
David Bechkham sebenarnya bukalah satu-satunya pemain United yang gemilang dengan nomor punggung 7. Sebelum David Beckham, pemakai No. 7 lainnya yang terlebih dahulu populer dan menjadi pujaan publik Old Trafford adalah Eric “The King” Cantona, sang maestro asal Perancis yang dianggap fans United sebagai mesiah atau juru selamat itu yang membawa ‘Iblis Merha’ ke era kejayaan.
Berlebihan? Tidak kiranya, Eric Cantona adalah seorang pemain depan berkemampuan komplit dengan visi jenius. Saat Cantona memasuki lapangan saja, aura sekelilingnya sangat luar biasa, dengan stylenya yang khas yaitu kerah baju diangkat ke atas, ia terlihat anggun bahkan mungkin mendekati angkuh, tapi juga mendominasi. Cantona selain konsisten mencetak gol, ia juga playmaker yang sangat piawai, bak seorang pemimpin orkestra memimpin rekan-rekannya memborbardir pertahanan lawan.
Prestasinya tak usah ditanya, dua kali “double” EPL dan FA Cup sudah merupakan jaminan menterengnya. Keputusannya untuk pensiun diratapi oleh semua fans United di dunia ini tanpa terkecuali, seakan-akan anak ayam kehilangan induknya. Beruntunglah Class of’92, yang salah satunya adalah Beckham, mendapatkan kesempatan merasakan daya magis Cantona secara langsung.
Setelah era Cantona dan Beckham, penerus nomor. 7 berikutnya adalah Chistiano Ronaldo, sebelum hijra ke Real Madrid. Pemuda asal Madeira, Portugall itu saat pertama kali melakukan debut Unitednya masih berusia 18 tahun, namun langsung memberikan sebuah peragaan karya seni nan indah pada publik Old Trafford yang cemas bercampur penasaran.
Kedua kaki bocah Portugal itu seakan mempunyai nyawa dan pikiran sendiri, bergerak lincah memainkan berbagai trik pada bola dan dengan campuran kecepatannya yang tidak bisa dipercaya akal sehat, menipu lawan di depannya. Pemain bertahan Bolton yang dijadikan lawan saat debut, dibuatnya kocar kacir dan seakan belum pernah belajar bermain sepakbola. Ia juga sukses memenangkan taruhan jumlah gol semusim dengan Sir Alex Ferguson dengan mencetak 15 gol untuk United hanya dalam separuh musim saja.
Sayangnya kepergian CR7 ke Real Madrid ditahun 2009 mambuat nomor 7 ‘Setan Merah’ kehilangan sentuhan magic nya. Michael Owen yang dipercaya mengenakan nomor keramat itu tak bisa meneruskan keangkeran nomor 7 pendahulunya. Sudah tiga musim nomor ‘keramat’ milik Manchester United mati suri. Tak angker dan tak lagi jadi momok bagi lawan. Publik Old Trafford dan seluruh pendukung MU berharap dimusim depan, nomor punggung 7 kembali bisa menemukan pemilik yang sebenarnya dan meneruskan apa yang telah dilakukan pendahulunya.
Eric Cantona, David Beckham, dan Cristiano Ronaldo, ketiga pemain ini mempunyai beberapa kesamaan. Mereka adalah pemain bertalenta tinggi dengan skill tinggi nan indah yang mampu mempesona publik. Ke-3 pemain ini, bagi MU adalah pemain yang sangat penting di masanya masing-masing. Ke-3 pemain inilah yang atau pernah mengenakan seragam keramat United No. 7 atau disebut juga Magnificent Seven.
Berbeda dengan klub2 sepakbola umumnya, di United, No. 7 dianggap sebagai nomor keramat dibandingkan nomor lainnya bahkan nomor 10 sekalipun. Bagi para fans United, pemakai No. 7 haruslah seseorang yang mampu mengubah permainan tim dan membawa kemenangan. Bila dirunut dari mantan No. 7 sebelum Eric Cantona seperti Bryan Robson, Steve Coppell,Willie Morgan, dan George Best. Stigma No. 7 sebagai nomor keramat mungkin dapat dimengerti. (Six News and Sport/ Dari Berbagai Sumber)
0 komentar:
Posting Komentar