PSM “Ayam Jantan” Tanpa Taji
Namun seiring perjalanan waktu prestasi PSM Makassar justru sangat memprihatinkan. Prestasi terakhir yang diraih tim asal kota “Angin Mammiri” usai menjuarai Liga Indonesia tahun 2000 adalah runner up Liga Indonesia tahun 2004.
Setelah itu “ Ayam Jantan dari Timur” tak mampu lagi menancapkan tajinya di sepak bola tanah air. Bahkan pada Indonesia Super Ligue (ISL) musim 2009/2010 jangankan menembus papan atas klasmen posisi PSM justru terdampar di urutan 13 klasmen.
Akibat prestasi yang terus merosot para sponsor pun mulai menjauhi PSM. Bukan hanya di ISL, prestasi PSM pada ajang Piala Indonesia juga tak jauh berbeda, hanya mampu menembus babak 16 besar.
Kebijakan manager tim yang belakangan ini memilih untuk menggunakan pemain lokal yang semuanya merupakan putra asli Sul-Sel ternyata tak banyak memberi perubahan.
Bila melihat dari segi materi pemain yang dimiliki “Juku Eja” baik pemain lokal maupun asing kemampuan mereka satara dengan materi pemain yang dimilik tim –tim besar lainya. Lalu apa permasalah PSM sebenarnya?
Selain kerap dilanda konflik internal soal dana, PSM sepertinya tak mampu mengikuti perkembangan strategi permainan.
Karakter permaian keras, ngotot, dengan mengandalkan kekuatan fisik yang selama ini menjadi ciri khas PSM masih terus dipertahankan oleh para pemain. Padahal diera sepak bola mederen kekuatan fisik bukanlah yang utama melainkan skill dan kerjasama tim.
Kini sepak terjang PSM Makassar di kompetisi lokal tak lagi diperhitungkan lawan. Akibat prestasi yang tak kunjung membaik kwalitas PSM Makassar kini kalah mentereng dari rival abadi mereka di wilayah timur Persipura Jayapura.
PSM Makassar yang dulunya menjadi barometer sepak bola kawasan timur Indonesia kini tak lagi mampu menunjukkan tajinya. Harapan publik Makassar untuk melihat
“ Ayam Jantan” berkokok lagi tak kunjung tiba.
Lalu siapakah yang patut dipersalahkan dengan prestasi PSM yang terpuruk? Apakah pemain, pelatih, atau manager tim? Entalah. Yang jelas saat ini masyarakat Makassar ingin melihat kembali tim kebanggaannya berpersetasi di sepak bola tanah air.
Semoga saja pada kompetsi musim depan “ Ayam Jantan” kembali berkokok dan terbang tinggi dilangit nusantara dan membuat bangga publik Makassar.
0 komentar:
Posting Komentar