DPR Cuci Tangan, Gedung Baru Jalan Terus
Polemik dan kontroversi hampir dua pekan terakhir ini terkait rencana pembangunan gedung baru DPR, lama kelamaan mengusik parlemen. Terbukti, Ketua DPR Marzuki Alie angkat tangan soal pembangunan gedung baru DPR itu.
“Anggota DPR itu orang politik tidak mengerti secara teknis yang berkaitan dengan pembangunan gedung," ujarnya saat jumpa pers setelah rapat tertutup antara Pimpinan DPR, Pimpinan BURT, Setjen DPR, Tim Teknis Setjen dan Konsultan Pembangunan Gedung, Senin (6/9).
Marzuki menegaskan, mendesain dan menghitung anggaran bukan dilakukan DPR namun tim teknis dan konsultan. Menurut Marzuki, tim teknisi mewakili pemilik dan pemerintah kemudian Kementrian Pekerjaan Umum yang menunjuk konsultan, bukan DPR.
“Kita tidak minta gedung yang mewah, tanyakan ke tim teknis, tidak pernah ada. Tidak pernah minta kolam renang dan spa, clear. DPR tidak mengerti apa-apa, kita hanya minta tambahan TA (tenaga ahli) bisa ditampung dalam rangka kinerja publik,” paparnya.
Marzuki meminta agar rencana pembangunan gedung DPR dikaji ulang karena menjadi citra negative.
“Saya meminta agar poyek gedung ini dikaji dan dihitung ulang. Jangan mencerminkan gedung mewah, Tender sebaiknya ditunda" kata Marzuki Alie.
Marzuki meminta agar tim teknis dan konsultan menjelaskan kepada publik secara transparan dengan akuntabilitas yang baik dan terukur. “Dan yang menjelaskan bukan anggota DPR,” tandasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso menegaskan jika pada akhirnya pembangunan gedung dilaksanakan agar tender dilakukan secara terbuka dan prosesnya diawasi oleh KPK serta Kejaksaan.
Sementara Ketua Tim Konsultan Perencana Budi Sukada menegaskan bisa saja dikurangi anggaran namun tetap memperhatikan hal-hal penting. “Kami tidak berani kurangi yang primer. Ga mau ambil risiko,” ujarnya seraya tidak bisa memastikan berapa anggaran dapat ditekan. (Inilah)
0 komentar:
Posting Komentar