Oknum Polisi Diduga Bisnis BBM Di Asmat
Bisnis tersebut, sudah dijalankan lama. Bahkan, sejumlah oknum polisi itu diduga memiliki kapal dan mempunyai jaringan di Depot Pertamina Cabang Merauke. Sehingga mereka bisa dengan mudah mendapakan BBM bersubsidi yang dijual dengan harga tinggi kepada masyarakat di kampung-kampung antara 20.000-25.000.
Hal tersebut disampaikan, Kuasa Hukum dari HM, Reza T kepada sejumlah wartawan di Merauke, Jumat (10/12), sekaligus menuturkan, klien sekaligus keponakan itu, sebagai penanggungjawab Kapal Milik Pemkab Asmat yakni LCT Sampai. Kapal dimaksud, tentunya lebih besar dan layak untuk mengangkut BBM miliknya. Bahkan, harga BBM yang dijual pun sangat wajar kepada masyarakat luas di Asmat.
Harga yang ada, menurut dia, lebih murah dibandingkan dengan oknum-oknum polisi yang menjual. Oleh karena merasa tersingkirkan, oknum polisi mulai mensiasati dengan mencari-cari kesalahan HM yang nota bene sebagai keponakan. “Mereka pernah menangkap klien saya dengan alasan meniru tandatangan Kapolres Asmat,” tuturnya.
Mungkin jurus yang dilakukan tidak jitu, sejumlah oknum polisi itu merekayasa jika kliennya melakukan pengoplosan terhadap BBM (mencampur minyak tanah bersama bensin). “Apa yang dilakukan sangat tidak rasional dan masuk akal. BBM yang dioplos itu diduga kuat milik oknum polisi sendiri.
Kalaupun yang dioplos adalah BBM milik kliennya, tentu yang berperan adalah ABK. Justru CS yang kala itu dalam keadaan mabuk dan bukan orang kapal, dipaksa penyidik jmengaku telah mengoplos,” tegasnya dan mengatakan, BBM oplosan yang disita adalah 25 ton. (Tabloidjubi.com)
0 komentar:
Posting Komentar