Akhir Kisah “Tangan Tuhan” Maradona
Bagi rakyat Argentina, Maradona tidak hanya legenda sepak bola. Ia sudah menjadi manusia “setengah dewa” dimata pendukungnya. Maka tak salah bila mereka menggantungkan harapan padanya.
Publik Argentina tampaknya tak begitu peduli dengan pendeknya daftar curriculum vitae Maradona sebagai pelatih. Toh, walau melewati beragam rintangan dan kontroversi sepanjang babak kualifikasi, namun Maradona mampu membawa tim “ Tango” ke putaran final Piala Dunia Afsel.
Sayang, kali ini “tangn Tuhan” sepertinya telah meninggalkan Maradona, pada babak semifinal melawan Jerman, tak ada lagi keajaiban yang bisa di tunjukkan sang maestro untuk membawa timnya keluar dari kekalahan. Cerita tentang Maradoan dan “tangan Tuhan”nya harus berakhir di tangan Jerman. Kehebatan Lionel Messi, Carlos Teves, dan Gonzalo Higuain, luntur dihadapan Moroslav Klose dkk.
Barisan pertahanan Argentina yang dikomandoi Kapten Javier Mascherano kalah cepat dibanding pemain-pemain "kemarin sore" Jerman, Mascherano gagal mengorganisasi teman-temannya untuk cepat membentengi pertahanan saat pemain lawan beramai-ramai merangsek ke depan. Alhasil, Thomas Mueller, Miroslav Klose, dan Arne Friedrich, silih berganti mengoyak gawang "Albiceleste".
Skor 4-0 sudah cukup membuktikan bahwa “tangan Tuhan” Maradona tak berarti sama sekali dihadapan para “panser –panser” muda Jerman. Seperinya inilah akhir kisah kehebatan “tangan Tuhan” Maradona untuk Argentina.
0 komentar:
Posting Komentar