Nyawa Seharga Sebuah Helm
Kepala Bidang Propam Polda Kalimantan Selatan, AKBP Zuhdi Arrasuli, mengaku pihaknya masih menunggu berita acara laporan teknis kejadian tersebut. Namun, Zuhdi sudah berani menyatakan, petugas sudah melakukan tindakan sesuaistandar prosedur operasional.
"Sebenarnya kejadian tersebut petugas melakukan sesuai SOP pihak kepolisian, terkait situasi yang emergency," kata Zuhdi, Kamis (26/8/2010).
Meski begitu, Zuhdi mengatakan, secara prosedur pihak kepolisian juga turut bertanggung jawab untuk membawa jenazah korban dan upaya memberikan pertolongan pertama dan tanggung jawab secara kemanusiaan.
"Tanggung jawab secara kemanusiaan, yaitu turut berbelasungkawa atas meninggalnya tersangka," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Bahran tewas akibat luka tembakan petugas saat melarikan diri di depan Poltabes Banjarmasin. Pelaku berusaha kabur saat akan dimasukan ke penjara setelah mencuri helm.
Bahran semula diamankan polisi karena nyaris dihakimi massa, setelah diketahui mencuri satu helm di kawasan Pengambangan, Banjarmasin.
Setelah dibawa ke Poltabes Banjarmasin dan menjalani pemeriksaan, malam harinya, seorang petugas menggiring Bahran ke sel Poltabes Banjarmasin.
Belum sampai ruang tahanan, Bahran malah melawan dengan menyodokkan sikunya ke dada polisi hingga terjatuh. Bahran pun melarikan diri.
Polisi lainnya yang mengetahui kejadian tersebut langsung mengejar Bahran yang sudah berlari keluar dari area Poltabes Banjarmasin.
Sempat diberi tembakan peringatan ke udara, tetapi Bahran tetap tidak menggubris. Tembakan kemudian diarahkan ke tubuh Bahran. Pemuda malang itu akhirnya jatuh dan meninggal satu jam kemudian. (Kompas.com)
0 komentar:
Posting Komentar