PT Freeport Bantah Menambang Uranium
Juru bicara PT Freeport Ramdani Sirait mengatakan, perusahaannya adalah pertambangan umum dengan produk akhir tembaga, emas, dan perak. “Untuk uranium, kami akan kirimkan press release oleh Bapeten mengenai hasil penelitian itu,” kata Ramdani Sirait, Senin (20/9) malam.
Menurut Ramdani Sirait, Bapeten telah melakukan inspeksi khusus di kawasan tambang PT Freeport tanggal 24 27 Juli 2010. Bapeten menurunkan 4 petugas dan melibatkan seorang geolog dari Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan).
Tim Bapeten melakukan pemetaan paparan radiasi (radiometri) dan mengambil sampel dari beberapa lokasi pertambangan.
Sebelumnya Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Papua menuding PT Freeport menambang uranium. Anggota DPR Papua, Yan Mandenas, mengatakan PT Freeport diam-diam telah memproduksi uranium selama 8 bulan terakhir.
PT Freeport Indonesia adalah perusahaan pertambangan yang mayoritas sahamnya dimiliki Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. PT Freeport Indonesia telah melakukan eksplorasi di dua tempat di Papua, yaitu tambang Erstberg (dari 1967) dan tambang Grasberg (sejak 1988) di kawasan Tembaga Pura, Kabupaten Mimika.
Sejak diberlakukan UU 4/2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, PT Freeport menyebutkan wilayah eksplorasinya hanya tersisa 8% dari 202 ribu hektare lahan konsesi. PT Freeport menanamkan investasi US$ 15 miliar hingga tahun 2041. (VHRmedia)
0 komentar:
Posting Komentar