Belum Saatnya Soeharto Jadi Pahlawan
"Kalau untuk sekarang, saya nilai belum saatnya Soeharto menyandang status Pahlawan Nasional," ujarnya ketika ditemui di Surabaya, Jatim, Sabtu.
Menurut adik mantan Presiden Gus Dur ini, penganugerahan gelar Pahlawan bagi presiden kedua Indonesia tersebut, baru sangat mungkin pada dua puluh tahun ke depan. Pasalnya, saat ini mayoritas masyarakat Indonesia masih tidak rela dan enggan menyetujui Soeharto sebagai Pahlawan. Bahkan, lanjut Gus Sholah, hasil survei masih sebanyak 50 persen warga tidak sepakat Soeharto sebagai pahlawan.
"Mungkin 10 tahun lagi berkurang menjadi 30 persen. Kemudian, sekitar 20 tahunan lagi baru mayoritas setuju. Saya rasa, masyarakat saat ini luka mereka belum hilang," tutur Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang tersebut.
Disinggung layak atau tidaknya gelar itu diberikan, meski baru dua puluh tahun mendatang, Gus Sholah mengakuinya, jasa-jasa Soeharto selama sebelum memimpin maupun ketika memimpin memang harus diakui.
Hanya saja, tentang layak atau tidaknya, ia mengatakan bahwa panitia yang berhak menentukan. Sampai saat ini, panitia masih belum bisa memastikan apakah Soeharto berhak menyandang gelar tersebut.
"Bukan saya yang menentukan layak atau tidak, tapi panitia yang berhak. Kalau panitia menganggap layak, namun masyarakat tidak bagaimana? biarkan waktu yang akan memutuskannya," tukas pria berkaca mata itu.
Sementara, terkait rencana penganugerahan gelar pahlawan terhadap kakak kandungnya yang juga mantan Presiden RI keempat KH Abdurrachman Wahid atau Gus Dur, Gus Sholah mengaku tidak terlibat.
Menurut dia, biarkan keluarga Gus Dur sendiri yang mengurusi, dan tidak menjadi haknya terlibat atau bahkan mencampurinya secara pribadi. "Biarkan keluarganya yang terlibat, dan itu bukan saya. Tapi kalau ditanya apakah saya setuju, secara subjektif saya menyetujuinya dan memang sangat layak," ucap mantan pasangan Wiranto sebagai calon Wakil Presiden RI tahun 2004 lalu tersebut. (Kompas.com/ANTARA)
0 komentar:
Posting Komentar