Diduga Terkait Pemberitaan Wartawan Jayapura Ditikam Orang Tak Dikenal
Peristiwa penusukan ini terjadi pada pukul 01.40 Waktu Indonesia Timur, Kamis (3/3) dini hari, saat dirinya sedang mengendarai motor pulang ke rumah, usai mengikuti ibadah malam penghiburan dari kediaman salah satu wartawan yang berduka.
Ada dua luka tusuk di bagian perut kiri dan dada kiri. Kamis (3/3) siang ini, ia harus menjalani operasi dan perawatan di Rumah Sakit Marthen Indey, Aryoko, Kota Jayapura. “Korban harus kami operasi untuk mengetahui, apakah kedua luka tusuk yang dialaminya itu mengenai organ vitalnya di dalam tubuhnya atau tidak. Sebab memang keadaannya bisa saja memburuk,” kata salah satu perawat saat ditemui wartawan, Kamis (3/3) siang.
Menurut Banjir, dirinya sudah merasa diikuti orang tak dikenal saat berada di depan Kantor KPU Kota Jayapura atau dekat Gapura Kantor Walikota Jayapura. “Saya kira motor yang dikendarai dua orang berboncengan tanpa menggunakan helm ini hendak mendahului motor saya. Tapi saat berada di lokasi penikaman, motor pelaku menyalip ke kiri dan orang yang dibonceng tiba-tiba menusuk perut dan dada saya. Saat itu saya menghindar dan teriak minta tolong. Saya lihat penusuknya berambut pendek lurus dan badan agak kurus,” katanya saat ditemui sebelum dibius untuk operasi, Kamis (3/3) menjelang pagi.
Dalam keadaan bersimbah darah, Banjir terus memacu motornya dan menyelamatkan diri ke Kantor Harian Papua Pos. Tapi ditempat itu tidak ada orang. Dalam keadaan masih terluka, dia kembali memacu motornya ke Kantor Polsek Jayapura Selatan yang jaraknya memang tak begitu jauh dari Kantor Harian Papua Pos. “Setelah melapor peristiwa yang saya alami, polisi yang piket membawa saya ke rumah sakit menggunakan mobil patroli mereka,” kata Banjir yang mengaku selama ini tak pernah ada masalah dengan orang atau pihak lain.
Kepala Kepolisian Resor Kota Jayapura, Ajun Komisaris Besar Polisi Imam Setiawan saat datang mengunjungi Banjir di rumah sakit mengaku prihatin akan kasus ini. “Kejadian penusukan ini mengejutkan saya. Kami akan mengungkap pelakunya dengan membentuk tim khusus. Sebab saya kuatir ada stigma masyarakat kaitkan kejadian ini dengan diungkapnya peristiwa asusila tiga oknum polisi yang ditulis wartawan akhir-akhir ini. Tapi saya akan kerja keras mengungkap kasus ini,” katanya ke wartawan, Kamis (3/3) pagi.
Kepada Imam, sejumlah wartawan mengaku diungkitnya masalah asusila tiga oknum polisi, membuat mereka merasa diikuti sejumlah orang, sejak kasus ini dimuat Senin (28/2) lalu. Ketua Aliansi Jurnalis Independen(AJI) Biro Jayapura, Viktor Mambor, menegaskan, prihatin dengan kasus ini. “Bila ini terkait dengan pemberitaan kasus asusila yang diungkap wartawan akhir-akhir ini, sungguh saya sangat prihatin. Untuk itu pihak aparat harus mengungkapkan kasus ini,” kata Victor yang ditemui saat dirinya menjenguk Banjir di Rumah Sakit Marthen Indey, Kamis (3/3) pagi. (TEMPO Interaktif/Cunding Levi)
0 komentar:
Posting Komentar